You Are Reading

0

Gerakan Reformasi Sepak Bola Nasional Indonesia (GRSNI)

RiE Tuesday, August 10, 2010



BAGI sebagian orang, Arifin Panigoro mungkin hanya dikenal sebagai pengusaha sukses. Tak banyak yang tahu bahwa pemilik Meta Epsi Drilling Company (Medco) Group itu juga sangat peduli terhadap sepak bola. Dia bahkan rajin bergelut dengan lapangan hijau.

Demi membantu Indonesia meraih prestasi, Arifin tak hanya lantang bicara. Beberapa langkah konkret dijalankannya. Sejak 2006, lewat Medco Foundation, dia secara rutin menggelar Liga Medco (U-15). Itu adalah kompetisi untuk para pemain usia dini.

Meski liga yang digulirkannya berjalan sukses dan menelorkan banyak pemain muda berbakat, Arifin belum puas. Dia masih gelisah melihat kondisi sepak bola di tanah air. ''Kondisi seperti itu tidak boleh dibiarkan. Harus segera diubah,'' cetusnya.

Untuk itu, Arifin memprakarsai terbentuknya Gerakan Reformasi Sepak Bola Nasional Indonesia (GRSNI). Mereka pun menyiapkan konsep-konsep matang. Semua itu tertuang dalam Buku Putih Reformasi Sepak Bola Indonesia. Buku setebal 166 halaman tersebut dirilis di Jakarta Kamis (5/8).

Peluncuran buku itu dihadiri sejumlah orang penting di persepakbolaan dan olahraga tanah air. Mulai mantan pemain dan pelatih timnas, manajer tim, pengamat, tokoh olahraga, hingga wakil pemerintah.

Garis besar buku tersebut adalah poin-poin penting yang jadi alat untuk perbaikan prestasi sepak bola negeri ini, yang dalam dua dasarwasa terakhir mencapai titik nadir. ''Kita sudah kenyang dengan selentingan kabar dan rumor soal isu pengaturan skor, jual beli pertandingan, mafia wasit, melihat sendiri bagaimana kekerasan di lapangan yang melibatkan pemain, sampai tawuran antarsuporter yang justru lebih terdengar meriah daripada prestasi timnas kita. Mengapa seperti ini? Pasti ada yang salah,'' tegas Arifin.

Sebelum di-launching, buku itu disampaikan kepada Presiden SBY, Menpora Andi Mallarangeng, dan Ketum KONI Rita Subowo. Buku tersebut juga dibuatkan dalam versi bahasa Inggris untuk diserahkan kepada Presiden FIFA Sepp Blatter.

Buku Putih Reformasi Sepak Bola Indonesia juga akan segera dibagikan kepada para stake holder sepak bola tanah air. Khususnya mereka yang menginginkan perubahan yang lebih baik.

Dalam bedah buku itu, Arifin bicara secara panjang lebar tentang pentingnya pembinaan usia muda dan pemanfaatkan teknologi untuk mencetak pemain-pemain hebat. Untuk yang satu itu, mantan politisi tersebut sudah membuat langkah konkret. Dia menyiapkan sebidang tanah untuk dijadikan tempat pembangunan akademi sepak bola.

''Kami akan bekerja sama dengan Institute of Science Australia. Kenapa Australia? Sebab, saat ini Australia adalah negara yang memiliki per kapita medali emas paling tinggi di Olimpiade,'' papar alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.

Banyak kalangan yang yakin, Arifin tengah membidik kursi ketua umum PSSI yang kini dikuasai Nurdin Halid. Untuk yang satu itu, dia menjawab diplomatis. ''Pergantian tampuk pimpinan PSSI harus dilakukan karena mereka sudah tak mampu lagi menjalankan sepak bola ini dengan benar,'' tegasnya.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright 2010 Bonek Clothing