You Are Reading

0

Awas! Baterai Handphone Bahayakan Penerbangan

RiE Monday, August 23, 2010



Berbagai kasus ledakan di tempat penyimpanan barang di pesawat telah menimbulkan berbagai kekhawatiran. Wacana untuk mengatur baterai lithium-ion di pesawat pun mulai dibicarakan.

Baterai Lithium-ion merupakan sumber energi yang bisa diisi ulang untuk ponsel, laptop dan berbagai perangkat elektronik portabel lainnya. Alat ini telah menjadi perhatian industri penerbangan menyangkut kabin penumpang dan ruang kargo. Baterai metal lithium di kamera ataupun senter juga disoroti oleh mereka.

Karena khawatir dengan serangan teroris, pramugari American Airlines menyita 58 ponsel, baterai lithium-ion dan perangkat pengisian baterai dari seorang penumpang dalam penerbangan New York ke Buenos Aires pada 23 Juni lalu.

Data Federal Aviation Administration (FAA) menunjukkan bahwa sejak 20 Maret 1991 hingga 3 Agustus 2010, baterai maupun perangkat bertenaga baterai telah menyebabkan 113 insiden terkait munculnya asap, api, panas yang ekstrim atau ledakan di kargo pesawat.

Juru bicara KNKT AS atau Transportation Security Administration (TSA) Kristin Lee mengatakan akan mempelajari masalah ini. Lee menambahkan bahwa TSA telah menetapkan bahwa baterai lithium-ion untuk ponsel, laptop dan kamera “tidak dapat digunakan sebagai bahan peledak dan bukan ancaman bagi kuantitas barang pribadi.”

Di sisi lain, beberapa ilmuwan yang mempelajari soal baterai memunculkan kekhawatiran soal keamanan dan keselamatan penumpang yang membawa perangkat elektronik, bahkan benda sekecil baterai ponsel.

Jian Xie, profesor teknik mekanik di Indiana University-Purdue University , Indianapolis , mengatakan bahwa perangkat portabel memang cukup aman bagi konsumen. Namun, benda ini bisa menjadi pemicu ledakan.

Xie melakukan penelitian baterai lithium-ion bagi pihak militer. Ia mengatakan bahwa benda ini cukup ‘menakutkan’ jika bagasi penumpang di pesawat berisi 50 atau berbagai perangkat elektronik yang mengandung baterai lithium-ion, laptop dan ponsel misalnya. “Saya akan merasa sangat tidak nyaman di penerbangan itu,” kata Xie.

Amy Prieto, profesor kimia di Colorado State University sekaligus ahli baterai lithium, mengatakan, beberapa baterai dapat menciptakan api dan sulit untuk memadamkannya. Namun, Amy menjelaskan bahwa butuh 50 baterai untuk memicu secara bersamaan. “Ini tidak akan seperti bom biasa yang merusak pesawat,” kata Amy.

Dan Ibrahim, ilmuwan material di Argonne National Laboratory, Illinois , mengatakan bahwa satu ponsel pun dapat menciptakan api. “Seorang teroris yang pintar dapat memulai kebakaran dengan benda-benda ini,” kata Ibrahim. “Setiap perangkat menyimpan energi yang terbungkus dalam ruang kecil. Ini bisa digunakan untuk hal baik atau jahat.”

Tidak hanya itu, membawa baterai lithium-ion di pesawat kebanyakan menimbulkan masalah bagi Federal Aviation Administration (FAA), kata Adam Comis, sekretaris di House Committe on Homeland Security.

FAA secara rutin memberi peringatan soal keamanan penerbangan dan menganggap bahwa baterai lithium merupakan materi yang cenderung berbahaya karena mengandung materi kimia dan listrik serta berisiko timbulkan api.

Namun, FAA tidak memberikan batas jumlah baterai lithium-ion bagi laptop, ponsel dan perangkat elektronik lainnya yang diperbolehkan untuk dibawa di bagasi pesawat.

Sejak April 1999, ketika baterai lithium terbakar dari kargo pesawat penumpang di bandara Los Angeles, FAA menerima 40 laporan kebakaran yang mengandung materi tersebut, kata juru bicara FAA Sasha Johnson. Baterai dan peralatan listrik yang dianggap membahayakan keselamatan telah diusulkan untuk dikaji ulang di Departemen Perhubungan.

Pembatasan untuk penyimpanan baterai pada pesawat kargo, di sisi lain, dapat mengakibatkan perubahan dalam jumlah besar kargo pesawat penumpang, kata George Kercher, direktur eksekutif Portable Rechargeable Battery Association.

Airline Pilots Associations yang mewadahi 53 ribu pilot di AS dan Kanada, mengatakan bahwa aturan soal baterai ini akan memberikan iklim yang lebih aman bagi para penumpang dan kru pesawat.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright 2010 Bonek Clothing