Manajemen Persebaya melaporkan PT Liga Indonesia (PT LI) kepada Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Mereka merasa "dikerjai" ketika penyelenggara kompetisi profesional itu tetap menggelar laga ulang kontra Persik Kediri.
Meski begitu, Persebaya juga terancam sanksi dari komdis. Versi PT LI, setelah skuad Green Force, julukan Persebaya, menolak bertanding melawan Persik di Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, pada Minggu lalu (8/8), sesuai manual liga, secara otomatis Persebaya kalah 0-3. Selain itu, Persebaya terancam sanksi dari komdis karena dianggap mogok bertanding.
"Bagi kami, pertandingan ini sama sekali tidak ada bedanya dengan 33 pertandingan lain. Berdasar laporan dari pengawas pertandingan (PP), pertandingan tetap dilangsungkan meski Persebaya tidak datang. Dengan begitu, kemenangan diberikan kepada Persik Kediri dengan skor 3-0. Terkait dengan sanksi tambahan, itu urusan Komdis PSSI," kata Joko Driyono, CEO PT LI, kemarin (11/8).
Persebaya punya catatan pahit berurusan dengan komdis karena kasus pemogokan. Pada Liga Indonesia musim 2002, Persebaya mogok tanding saat menghadapi PKT Bontang dan diskors pengurangan nilai. Kejadian itu menjadi salah satu penyebab terdegradasinya Persebaya ke Divisi I.
Tiga tahun kemudian (2005), Persebaya menggemparkan publik sepak bola nasional saat mengundurkan diri pada babak delapan besar sehingga memupuskan harapan PSIS dan PSM untuk lolos ke final. Atas kejadian tersebut, Persebaya diskors 16 bulan tidak boleh mengikuti kompetisi Liga Indonesia. Namun, skors direvisi menjadi hukuman degradasi ke Divisi I Liga Indonesia.
Apakah sanksi berat akan kembali dijatuhkan kepada Persebaya oleh komdis. Sangat disayangkan, sampai saat ini komdis masih diam. Komisi pimpinan Hinca Pandjaitan itu sama sekali tidak mau berkomentar terkait kasus Persik-Persebaya. SMS (layanan pesan singkat) koran ini kepada Hinca juga tidak berbalas. Padahal, komdis sangat berkepentingan dalam masalah ini.
Kali terakhir aksi komdis terkait kasus Persik dan Persebaya adalah memberi Samsul Ashar, ketua umum Persik, peringatan keras karena menandatangani permohonan banding Persik Kediri yang seharusnya tidak boleh mengajukan banding. Komdis juga mendenda Persik Kediri Rp 30 juta karena mengajukan permohonan banding. Keputusan itu dikeluarkan komdis setelah melakukan sidang ke-23 pada 7 Juni lalu. "Saya rasa apa yang terjadi saat ini dengan 2005 lalu background-nya berbeda. Tapi, sekali lagi semuanya menjadi urusan komdis," papar Joko Driyono.
Sementara itu, dengan keberhasilan Pelita Jaya mengalahkan Persiram Raja Ampat di babak playoff, saat ini sudah komplet komposisi 18 tim yang berlaga di Indonesia Super League ( ISL) musim 2010-2011. PT LI menjadwalkan kickoff ISL musim 2010-2011 pada 18 September 2010.
Meski begitu, Persebaya juga terancam sanksi dari komdis. Versi PT LI, setelah skuad Green Force, julukan Persebaya, menolak bertanding melawan Persik di Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, pada Minggu lalu (8/8), sesuai manual liga, secara otomatis Persebaya kalah 0-3. Selain itu, Persebaya terancam sanksi dari komdis karena dianggap mogok bertanding.
"Bagi kami, pertandingan ini sama sekali tidak ada bedanya dengan 33 pertandingan lain. Berdasar laporan dari pengawas pertandingan (PP), pertandingan tetap dilangsungkan meski Persebaya tidak datang. Dengan begitu, kemenangan diberikan kepada Persik Kediri dengan skor 3-0. Terkait dengan sanksi tambahan, itu urusan Komdis PSSI," kata Joko Driyono, CEO PT LI, kemarin (11/8).
Persebaya punya catatan pahit berurusan dengan komdis karena kasus pemogokan. Pada Liga Indonesia musim 2002, Persebaya mogok tanding saat menghadapi PKT Bontang dan diskors pengurangan nilai. Kejadian itu menjadi salah satu penyebab terdegradasinya Persebaya ke Divisi I.
Tiga tahun kemudian (2005), Persebaya menggemparkan publik sepak bola nasional saat mengundurkan diri pada babak delapan besar sehingga memupuskan harapan PSIS dan PSM untuk lolos ke final. Atas kejadian tersebut, Persebaya diskors 16 bulan tidak boleh mengikuti kompetisi Liga Indonesia. Namun, skors direvisi menjadi hukuman degradasi ke Divisi I Liga Indonesia.
Apakah sanksi berat akan kembali dijatuhkan kepada Persebaya oleh komdis. Sangat disayangkan, sampai saat ini komdis masih diam. Komisi pimpinan Hinca Pandjaitan itu sama sekali tidak mau berkomentar terkait kasus Persik-Persebaya. SMS (layanan pesan singkat) koran ini kepada Hinca juga tidak berbalas. Padahal, komdis sangat berkepentingan dalam masalah ini.
Kali terakhir aksi komdis terkait kasus Persik dan Persebaya adalah memberi Samsul Ashar, ketua umum Persik, peringatan keras karena menandatangani permohonan banding Persik Kediri yang seharusnya tidak boleh mengajukan banding. Komdis juga mendenda Persik Kediri Rp 30 juta karena mengajukan permohonan banding. Keputusan itu dikeluarkan komdis setelah melakukan sidang ke-23 pada 7 Juni lalu. "Saya rasa apa yang terjadi saat ini dengan 2005 lalu background-nya berbeda. Tapi, sekali lagi semuanya menjadi urusan komdis," papar Joko Driyono.
Sementara itu, dengan keberhasilan Pelita Jaya mengalahkan Persiram Raja Ampat di babak playoff, saat ini sudah komplet komposisi 18 tim yang berlaga di Indonesia Super League ( ISL) musim 2010-2011. PT LI menjadwalkan kickoff ISL musim 2010-2011 pada 18 September 2010.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Post a Comment