Polisi Usir Pemain Persik dari Stadion

Keputusan Badan Liga Indonesia (BLI) membatalkan pertandingan tunda Persik melawan Persebaya di Stadion Brawijaya, Kamis (05/08/10) sore disambut kemarahan bonek. Bonek yang melihat pemain Persik memasuki lapangan hijau mengira pertandingan akan digelar.
Bonek yang merasa dibohongi berupaya mendobrak pintu gerbang Stadion Brawijaya. Masuknya pemain Persik ke lapangan juga menyulut emosi polisi karena dinilai bisa memancing kerusuhan. Mengingat telah disepakati sebelumnya, bahwa tidak ada laga tanding di Stadion Brawijaya antara Persebaya dan Persik pada Kamis sore.  Tidak berlebihan jika kehadiran pemain Persik di Stadion Brawijaya menyulut kemarahan Wakapolresta Kediri, Komisaris Polisi Kuwadi.
Kuwadi meminta Panpel dan BLI tidak mengorbankan pihak kepolisian, yang telah menyatakan tidak ada  pertandingan.
Meski pemain dan Panpel telah diusir, bonek mania terus berupaya mensweeping lapangan untuk memastikan lapangan telah steril, dan tidak akan ada pertandingan. Bahkan korlap bonek, Nur Hasyim, menilai, pernyataan tidak ada pertandingan, hanya akal-akalan BLI, agar bonek meninggalkan kota Kediri, dan pertandingan dilanjutkan.
Dalam pertemuan dengan Panpel, Persik, Persebaya, dan Kepolisian, BLI memutuskan tidak ada pertandingan Persik dan Persebaya Kamis sore. Sehingga, sebagian bonek bersedia meninggalkan kota Kediri. Namun, sebagian bonek masih bertahan di stadion karena mendapatkan informasi, BLI hanya mengelabuhi bonek agar meninggalkan Kediri.

Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO