Sedikitnya 1.500 bonek dipulangkan dari Kediri. Mereka membubarkan diri setelah panitia pelaksana pertandingan memastikan tidak ada pertandingan antara Persik – Persebaya sore nanti.
Dirigen Bonek Amin Gimbal mengatakan kedatangan mereka ke Kediri hanya untuk memastikan tidak ada pertandingan tunda yang dijadwalkan di Stadion Brawijaya pukul 15.30 WIB nanti. “Karena panpel sudah mengatakan tidak ada, kami akan pulang,” kata Amin kepada Tempo saat ditemui di Stasiun Kediri, Kamis (5/8).
Perundingan antara pihak keamanan dan bonek agar bersedia pulang ke Surabaya itu sendiri berjalan alot. Mereka bersikukuh bertahan di Kediri sebelum ada pernyataan hitam di atas putih dari panitia yang menyatakan tidak ada pertandingan. Setelah ketua panpel Ahmad Sudrajad memberikan salinan berita acara yang dikirimkan kepada Badan Liga Indonesia, pendukung Persebaya itu baru percaya. “Tapi kami tetap tidak puas karena hasil pertandingan masih tidak jelas,” kata Amin.
Kepala Kepolisian Resor Kediri Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Mulya Ritonga Hasudungan mengerahkan 28 truk untuk mengangkut bonek pulang. Mereka dikawal hingga wilayah Jombang untuk selanjutnya mendapat pengawalan menuju Mojokerto hingga Surabaya.
Untuk mengamankan kedatangan mereka tadi pagi, sebanyak 2.425 personil kepolisian dikerahkan ke Kediri. Mereka berasal dari Polres Kediri Kota, Polres Kediri, Polres Blitar, Polres Tulungagung, Polres Nganjuk, dan Polres Jombang. Kekuatan itu masih didukung oleh Brigade Mobil Kompi C Madiun, Gegana Surabaya, Brigade Infanteri 16, Komando Detasemen Militer 0809, Yon Infanteri 521, dan Satuan Polisi Pamong Praja.
Saat ini polisi masih berjaga-jaga di perbatasan kota untuk mengusir kembali bonek yang datang. Penjagaan berlapis ini menurut Kapolresta juga terjadi di wilayah Mojokerto
Dirigen Bonek Amin Gimbal mengatakan kedatangan mereka ke Kediri hanya untuk memastikan tidak ada pertandingan tunda yang dijadwalkan di Stadion Brawijaya pukul 15.30 WIB nanti. “Karena panpel sudah mengatakan tidak ada, kami akan pulang,” kata Amin kepada Tempo saat ditemui di Stasiun Kediri, Kamis (5/8).
Perundingan antara pihak keamanan dan bonek agar bersedia pulang ke Surabaya itu sendiri berjalan alot. Mereka bersikukuh bertahan di Kediri sebelum ada pernyataan hitam di atas putih dari panitia yang menyatakan tidak ada pertandingan. Setelah ketua panpel Ahmad Sudrajad memberikan salinan berita acara yang dikirimkan kepada Badan Liga Indonesia, pendukung Persebaya itu baru percaya. “Tapi kami tetap tidak puas karena hasil pertandingan masih tidak jelas,” kata Amin.
Kepala Kepolisian Resor Kediri Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Mulya Ritonga Hasudungan mengerahkan 28 truk untuk mengangkut bonek pulang. Mereka dikawal hingga wilayah Jombang untuk selanjutnya mendapat pengawalan menuju Mojokerto hingga Surabaya.
Untuk mengamankan kedatangan mereka tadi pagi, sebanyak 2.425 personil kepolisian dikerahkan ke Kediri. Mereka berasal dari Polres Kediri Kota, Polres Kediri, Polres Blitar, Polres Tulungagung, Polres Nganjuk, dan Polres Jombang. Kekuatan itu masih didukung oleh Brigade Mobil Kompi C Madiun, Gegana Surabaya, Brigade Infanteri 16, Komando Detasemen Militer 0809, Yon Infanteri 521, dan Satuan Polisi Pamong Praja.
Saat ini polisi masih berjaga-jaga di perbatasan kota untuk mengusir kembali bonek yang datang. Penjagaan berlapis ini menurut Kapolresta juga terjadi di wilayah Mojokerto
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Post a Comment