Hubungan antara CEO Persebaya, Llano Mahardika dengan pelatih Persebaya 1927, Aji Santoso mulai retak. Keduanya sering terlibat berseberang pendapat. Terbaru, kedua sosok utama di Persebaya 1927 ini mulai berbeda pandangan soal pemain asal Korea Selatan (Korsel), Ko Ki Gu.
Menurut Aji, meski berlabel mantan pemain Timnas Korsel dan salah satu klub besar di negeri gingseng, Pohang Steelers, Ko Ki Gu wajib mengikuti seleksi di timnya. Sebab, mantan pemain Persebaya dan Arema ini tidak ingin membeli pemain dalam karung.
Lanjut Aji, dengan seleksi, akan diketahui apakah Ko Ki Gu cocok atau tidak dengan skema main yang diterapkannya. "Paling tidak kita lihat kualitasnya dalam dua atau tiga hari, baru kita bisa menentukan apakah pemain itu layak dikontrak atau tidak," jelas Aji.
Eks pelatih Persik, Persisam dan Persema ini menjelaskan, jika ia tidak ingin membeli pemain yang hanya menjadi penghias bangku cadangan. Ia tidak ingin pula menyesalli pembelian itu.
Sedangkan menurut Llano, Ko Ki Gu tak sepantasnya mengikuti seleksi lagi. Penyerang berusia 30 tahun ini lebih pantas langsung dikontrak. "Masa mantan pemain Pohang harus ikut seleksi," kata mantan manajer lisensi PT Liga Indonesia ini.
Sebenarnya, tanda-tanda hubungan keduanya tidak harmonis sudah mulai nampak akhir-akhir ini. Terbaru, Aji mengaku tidak mengenal dan tahu kualitas dua striker yang dijanjikan Llano akan datang dalam pekan ini. Bahkan pria asal Kepanjen, Kabupaten Malang ini mengaku belum menerima video pemain tersebut.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Post a Comment