Selain menyoroti kebobrokan PSSI dengan isu suap terhadap wasit dan pemain, pengaturan skor hingga mark up kontrak dan laporan pertanggungjawaban, Tempo juga menyentil status juara Arema Indonesia yang diraih musim 2009-2010 lalu. Dalam investigasi Tempo, sukses Arema tak lepas dari campur tangan wakil ketua umum PSSI sekaligus pengusaha, Nirwan Dermawan Bakrie.
Menurut Tempo, yang janggal dari sosok Arema musim lalu adalah prestasi mareka yang 'aneh'. Mengapa aneh? Arema mampu menjungkalkan Persiwa di stadion Pendidikan, Kabupaten Jayawijaya, Papua. Padahal selama ini, tak ada satu pun tim yang bisa mengalahkan Persiwa di Wamena. Menurut Manajer Persiwa Jhon Banua, Arema seperti mendapat 'perlindungan' dari PSSI. "Sepertinya PSSI memang memberi kesempatan kepada Arema untuk juara pada musim lalu," ujar Jhon pada Tempo.
Siapa yang melindungi Arema? Tidak ada yang tahu pasti memang. Namun semua beranggapan keluarga Bakrie lah yang menjadi pelindung sekaligus dewa penyelamat Arema. Selain itu Arema juga didukung petinggi PSSI lainnya, Andi Darussalam Tabussala.
Menurut Tempo, keterlibatan Andi dan Nirwan inilah yang -mau tak mau- membuat Arema disegani klub lain. "Mana ada yang berani mengganggu Arema?" kata seorang pengawas pertandingan.
Ketika sebagian klub lain berjibaku, kasak-kusuk kanan-kiri menyiasati "faktor nonteknis", Arema bisa melenggang. Gelontoran dana Rp 4,5 miliar untuk Arema dari Ijen Nirwana-perusahaan pengembang perumahan milik Grup Bakrie di awal musim ini mempertegas kedekatan antara Arema dan keluarga Bakrie.
Ketika dikonfirmasi mengenai hal ini, Nirwan membantah. "Saya dengar itu. Tapi itu tidak benar. Saya memang punya perusahaan di Malang yang menjadi sponsor Arema. Jumlahnya juga kecil, hanya 5 persen dari puluhan miliar kebutuhan Arema. Jadi tidak masuk ke manajemen. Bukan saya yang mem-back up Arema. Kalau kepemilikan, saya hanya punya Pelita Jaya," bantah Nirwan.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Post a Comment