Ini disebabkan sisa kontrak pemain belum sepenuhnya dilunasi oleh pengurus. ''Belum ada pembicaraan tentang itu. Tapi, oleh pengurus, semua sisa kontrak tersebut akan dibayar pada Agustus nanti,'' ungkap Mat Halil, salah seorang pemain paling senior Persebaya, kemarin (4/7).
Menurut para pemain, sebesar 25 persen dari total nilai kontrak mereka dibayar di depan. Sedangkan 50 persennya dibayar dalam bentuk gaji bulanan. Sementara itu, sisanya, 25 persen, akan dilunasi sebelum kompetisi berakhir.
Sayang, melihat kondisi tersebut, Rudy William Keltjes tidak bisa berbuat banyak. Pelatih Persebaya itu mengatakan bahwa kontrak pemain adalah urusan individu antara pemain dan manajemen.
''Namun, lain halnya dengan masalah gaji bulanan mereka. Saya bisa menjembatani itu dengan pengurus jika gaji mereka terlambat dibayar,'' ungkap Rudy.
Menurut dia, Persebaya adalah tim profesional. Dengan begitu, semangat dan loyalitas pemain kepada tim juga bergantung pada pembayaran gaji dan sisa kontrak.
''Itu kan hak mereka. Meskipun sedikit, itu sangat memengaruhi kesolidan tim,'' tutur pilar Persebaya pada era 1970-an itu.
Bukan hanya masalah sisa kontrak pemain, Rudy juga mengeluhkan miskinnya perhatian pengurus Persebaya kepada anak asuhnya. Padahal, sambung Rudy, Persebaya tidak serta-merta hanya ditentukan oleh pelatih dan pemain di lapangan.
''Maju dan tidaknya tim ini adalah tanggung jawab seluruh pihak. Jadi, kolektivitas tim adalah yang utama. Namun, bagaimana itu bisa terwujud kalau pengurus jarang sekali mendampingi anak-anak latihan,'' tegas pelatih keturunan Situbondo-Belanda tersebut
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Post a Comment