Jacksen F. Tiago tidak bisa melupakan Surabaya. Pelatih asal Brasil ini meminta dukungan doa dari Bonek agar Persipura bisa menjadi juara Liga Indonesia musim ini.
Diwawancarai via ponsel setelah mengalahkan Arema 6-1, Senin (7/3/2011), Jacksen menyatakan tersanjung dan berterima kasih atas dukungan Bonek.
"Saya tidak mungkin akan melupakan kota Surabaya. Sampai saat ini, kalau saya berlibur, saya tetap memilih Surabaya, bukan kota lain. Itu karena saya seperti merasa berada di rumah sendiri," katanya.
Jacksen memang mengukir sejarah manis di Surabaya. Sebagai pemain, dia membawa Persebaya menjadi juara Liga Indonesia sekaligus menjadi pencetak gol terbanyak pada 1997. Ia mengawali karir kepelatihan di klub Assyaabaab.
Sebagai pelatih, Jacksen membawa Persebaya juara Divisi I (sekarang Divisi Utama) tahun 2003 dan juara Liga Indonesia tahun 2004. Majalah TEMPO saat itu menulis judul 'Mukjizat di Tambaksari', karena Persebaya baru bisa memastikan menjadi juara hingga laga akhir kompetisi, setelah mengalahkan Persija 2-1. Kompetisi Liga Indonesia tahun 2004 adalah kompetisi terketat sepanjang sejarah, karena peringkat 1 hingga 3 klasemen (Persebaya, PSM, Persija) sama-sama memiliki nilai 68.
"Saya mohon dukungan doa teman-teman Bonek, supaya Persipura tetap diberkati sampai akhir perjuangan kami nanti. Salam hormat," kata Jacksen.
Jacksen berharap kemenangan 6-1 atas Arema menjadi pertanda baik bagi Persipura. "Kunci (kemenangan) adalah pemain meningkatkan kolektivitas bermain, dan menghemat tenaga. Selain itu kesabaran dalam bermain," katanya.
Diwawancarai via ponsel setelah mengalahkan Arema 6-1, Senin (7/3/2011), Jacksen menyatakan tersanjung dan berterima kasih atas dukungan Bonek.
"Saya tidak mungkin akan melupakan kota Surabaya. Sampai saat ini, kalau saya berlibur, saya tetap memilih Surabaya, bukan kota lain. Itu karena saya seperti merasa berada di rumah sendiri," katanya.
Jacksen memang mengukir sejarah manis di Surabaya. Sebagai pemain, dia membawa Persebaya menjadi juara Liga Indonesia sekaligus menjadi pencetak gol terbanyak pada 1997. Ia mengawali karir kepelatihan di klub Assyaabaab.
Sebagai pelatih, Jacksen membawa Persebaya juara Divisi I (sekarang Divisi Utama) tahun 2003 dan juara Liga Indonesia tahun 2004. Majalah TEMPO saat itu menulis judul 'Mukjizat di Tambaksari', karena Persebaya baru bisa memastikan menjadi juara hingga laga akhir kompetisi, setelah mengalahkan Persija 2-1. Kompetisi Liga Indonesia tahun 2004 adalah kompetisi terketat sepanjang sejarah, karena peringkat 1 hingga 3 klasemen (Persebaya, PSM, Persija) sama-sama memiliki nilai 68.
"Saya mohon dukungan doa teman-teman Bonek, supaya Persipura tetap diberkati sampai akhir perjuangan kami nanti. Salam hormat," kata Jacksen.
Jacksen berharap kemenangan 6-1 atas Arema menjadi pertanda baik bagi Persipura. "Kunci (kemenangan) adalah pemain meningkatkan kolektivitas bermain, dan menghemat tenaga. Selain itu kesabaran dalam bermain," katanya.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Post a Comment