You Are Reading

0

Bonek Sekarang Lebih Dewasa

RiE Friday, March 18, 2011



Persebaya 1927 siap dihukum lebih berat oleh Komisi Disiplin Liga Primer Indonesia, untuk mencegah merebaknya nyanyian provokatif di stadion.
Hal ini dikemukakan Ketua Umum Persebaya 1927 Saleh Ismail Mukadar, Kamis (17/3/2011). "Saya sudah bilang sama M. Sholeh (Ketua Komdis LPI), kalau Persebaya bikin salah, hukum dua kali lebih besar daripada yang lain. Kita ini kan dicontoh, kita yang di depan. Jangan jadi preseden buruk," katanya via ponsel.

Masalah nyanyian provokatif di stadion memang menjadi penyakit sepakbola Indonesia. Dalam laga Liga Champions Asia di Kanjuruhan kemarin, Aremania menyanyikan lagu provokatif menghina Bonek, justru saat lawan yang dihadapi Arema bukan Persebaya.
Sementara itu, beberapa waktu lalu, Ketua Komisi Disiplin (Komdis) Liga Primer Indonesia (LPI), M Sholeh memperingatkan suporter Persebaya 1927, Bonek, untuk tidak menyanyikan lagu hujatan ke suporter lain. "Dalam aturan Komdis, itu termasuk ungkapan rasis. Saya tidak ingin tebang pilih. Saya akan tegas, meski saya memiliki background Persebaya," kata Sholeh, Selasa (1/3/2011).
Saleh Mukadar menyatakan memang sulit untuk menyadarkan para Bonek agar tak menyanyikan lagu bernada hujatan. Namun sosialisasi sudah mulai tampak. Ia memuji dirijen Bonek yang sudah tak menyanyikan lagu-lagu hujatan untuk suporter lain.
Intensitas nyanyian rasis terhadap suporter lain, menurut pantauan beritajatim.com, memang mulai menurun dalam pertandingan-pertandingan Persebaya 1927. Bahkan, lagu hujatan untuk suporter Solo (Pasoepati) praktis sudah tak terdengar. Lagu-lagu hujatan kini ditujukan untuk Ketua Umum PSSI Nurdin Halid.
Nyanyian hujatan terhadap suporter lain masih sesekali terdengar, menurut Saleh, karena ada beberapa penonton yang menyanyikan bersama dan diikuti yang lain. "Tapi dirijen sudah melarangnya," katanya


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright 2010 Bonek Clothing