You Are Reading
0
Pertandingan Ulang Persebaya Lawan Persik
JAKARTA - PT Liga Indonesia (PT LI) kembali berteka-teki mengenai nasib pertandingan Persebaya Surabaya versus Persik Kediri. Setelah menyatakan bakal menggelarnya sesudah Piala Dunia 2010 berakhir, PT LI malah menyatakan akan melangsungkan pertandingan itu di antara jeda semifinal dan final kompetisi yang digeber di Afrika Selatan (Afsel) tersebut.
"Saat itu kan tidak ada pertandingan yang digelar di Piala Dunia. Mungkin bisa kami manfaatkan untuk menuntaskan polemik tersebut," terang CEO PT LI Joko Driyono kemarin (28/6).
Namun, tidak ada kepastian mengenai nasib pertandingan tersebut. PT LI belum berani buka mulut apakah menggelar pertandingan atau tidak meskipun Komisi Banding (Komding) PSSI sudah menyuruh PT LI menggelar pertandingan tersebut.
"Itu juga kalau ada pertandingan. Kalau tidak ada pertandingan, ya sudah," tambah pria berkacamata tersebut.
Pernyataan Joko mengundang reaksi keras dari kubu Persik. Tim berjuluk Macan Putih tersebut tetap mendesak PT LI menggelar pertandingan. Apalagi, Komding memang sudah menyuruh PT LI melaksanakan pertandingan itu.
"Kalau tidak ada pertandingan ulang, malah menjadi pembelajaran kurang bagus terhadap sepak bola Indonesia. Sebab, komding mengatakan bahwa pertandingan tersebut memang sudah selayaknya digelar," kritik Agus Yuwono, arsitek Persik.
Selain itu, Agus keberatan jika pertandingan dipaksakan berlangsung dalam jeda semifinal dan final Piala Dunia. Alasannya, para pemain Persik dan Persebaya diprediksi belum mencapai peak performance.
Para pelatih juga kesulitan menerapkan program latihan yang tepat untuk anak asuhnya seiring polemik pertandingan itu. Awalnya, PT LI berencana menggelar pertandingan itu setelah laga Perang Bintang di Malang 6 Juni lalu. Namun, rencana tersebut menguap begitu saja setelah PT LI berencana menggeber pertandingan seusai Piala Dunia yang berakhir 12 Juli WIB.
"Kami jadi bingung dengan ketidakjelasan tersebut. Kalau memang digelar di sela-sela semifinal dan final, tentu tidak maksimal," tambah suksesor Gusnul Yakin tersebut.
Agus menambahkan, paling ideal pertandingan tersebut digeber setelah Piala Dunia atau Piala Indonesia. Sebab, para pemain benar-benar fokus saat menjalani sesi latihan.
"Sekarang kami kan tidak bisa melarang anak-anak begadang nonton pertandingan yang dini hari. Karena itu, kebijakan tersebut tentu tidak menguntungkan kedua tim," sebut Agus. ( jawapos, 28 juni 2010
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
RiE
Tuesday, June 29, 2010
Pertandingan Ulang Persebaya Lawan Persik
JAKARTA - PT Liga Indonesia (PT LI) kembali berteka-teki mengenai nasib pertandingan Persebaya Surabaya versus Persik Kediri. Setelah menyatakan bakal menggelarnya sesudah Piala Dunia 2010 berakhir, PT LI malah menyatakan akan melangsungkan pertandingan itu di antara jeda semifinal dan final kompetisi yang digeber di Afrika Selatan (Afsel) tersebut.
"Saat itu kan tidak ada pertandingan yang digelar di Piala Dunia. Mungkin bisa kami manfaatkan untuk menuntaskan polemik tersebut," terang CEO PT LI Joko Driyono kemarin (28/6).
Namun, tidak ada kepastian mengenai nasib pertandingan tersebut. PT LI belum berani buka mulut apakah menggelar pertandingan atau tidak meskipun Komisi Banding (Komding) PSSI sudah menyuruh PT LI menggelar pertandingan tersebut.
"Itu juga kalau ada pertandingan. Kalau tidak ada pertandingan, ya sudah," tambah pria berkacamata tersebut.
Pernyataan Joko mengundang reaksi keras dari kubu Persik. Tim berjuluk Macan Putih tersebut tetap mendesak PT LI menggelar pertandingan. Apalagi, Komding memang sudah menyuruh PT LI melaksanakan pertandingan itu.
"Kalau tidak ada pertandingan ulang, malah menjadi pembelajaran kurang bagus terhadap sepak bola Indonesia. Sebab, komding mengatakan bahwa pertandingan tersebut memang sudah selayaknya digelar," kritik Agus Yuwono, arsitek Persik.
Selain itu, Agus keberatan jika pertandingan dipaksakan berlangsung dalam jeda semifinal dan final Piala Dunia. Alasannya, para pemain Persik dan Persebaya diprediksi belum mencapai peak performance.
Para pelatih juga kesulitan menerapkan program latihan yang tepat untuk anak asuhnya seiring polemik pertandingan itu. Awalnya, PT LI berencana menggelar pertandingan itu setelah laga Perang Bintang di Malang 6 Juni lalu. Namun, rencana tersebut menguap begitu saja setelah PT LI berencana menggeber pertandingan seusai Piala Dunia yang berakhir 12 Juli WIB.
"Kami jadi bingung dengan ketidakjelasan tersebut. Kalau memang digelar di sela-sela semifinal dan final, tentu tidak maksimal," tambah suksesor Gusnul Yakin tersebut.
Agus menambahkan, paling ideal pertandingan tersebut digeber setelah Piala Dunia atau Piala Indonesia. Sebab, para pemain benar-benar fokus saat menjalani sesi latihan.
"Sekarang kami kan tidak bisa melarang anak-anak begadang nonton pertandingan yang dini hari. Karena itu, kebijakan tersebut tentu tidak menguntungkan kedua tim," sebut Agus. ( jawapos, 28 juni 2010
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment