Entah apa jadinya Persebaya di kompetisi nanti. Setelah mendatangkan
pelatih tak berprestasi, Divaldo Alves, CEO Llano Mahardika berencana
merekrut pemain berusia udzur, Lee Hendrie dan Alexandre da Silva
Mariano alias Amaral. Bernarkah Persebaya menjadi tempat penampungan
marquee player Liga Primer Indonesia (LPI)?
Dalam situs resmi LPI, Llano menyebut, dirinya memiliki obsesi untuk menjadikan Persebaya sebagai tim dengan materi berkualitas. Setelah memastikan akan memperpanjang kontrak Andrew Barisic dan Otavio Dutra, Llano berencana menambah dua pemain asing lagi. Kedua pemain itu adalah Amaral dan Lee Hendrie.
Rencana Llano mendatangkan dua pemain tua ini patut dipertanyakan. Lee Hendrie memang kenyang pengalaman di Liga Inggris. Ia pernah bermain untuk Aston Villa, Stoke City dan beberapa klub Inggris lainnya. Terakhir ia bergabung dengan Bandung FC dengan status marquee player.
Tapi apa yang terjadi, statusnya sebagai pemain bintang tak mampu menolong Bandung. Klub berlogo harimau itu hanya bertengger di posisi 15 klasemen LPI. Di sisi lain, Hendrie dikenal sebagai pemain glamor yang banyak maunya. Tak ayal manajemen Bandung kewalahan menanganinya.
Sedangkan Amaral, eks Timnas Brazil ini meman cukup berprestasi, Ia pernah mempersembahkan medali perunggu untuk Brazil di Olimpiade Altanta 1996 silam. Selain itu, ia pernah membawa Fiorentina juara Coppa Italia musim 2000-2001. Di LPI, Amaral bergabung dengan Manado United dan tak mampu mengangkat timnya dari peringkat 17 klasemen.
Yang paling mencolok, usia kedua pemain ini sudah memasuki masa pensiun. Hendrie saat ini sudah memasuki usia 34. Sementara Amaral lebih tua lagi. Tahun ini ia genap berusia 38 tahun, atau selisih empat tahun dari pelatih Divaldo Alves. Skill-nya memang belum pudar, namun Amaral tidak bisa menampik jika dia mulai lamban.
Masalah lainnya, kehadiran kedua pemain ini tentu mempengaruhi gaya permainan Persebaya yang dikenal cepat dan mengandalkan bola pendek. Amaral dan Hendrie tak akan mampu menandingi kecepatan Rendi Irwan atau Taufiq yang merupakan nyawa lini tengah Persebaya. Bisa-bisa permainan Persebaya menjadi lamban dengan hadirnya dua pemain ini.
Selain itu, hadirnya kedua pemain ini tentu mencoreng nama Persebaya yang komposisi pemainnya rata-rata berusia 25 tahun. Perlu diketahui, saat ini pemain tertua di Persebaya berusia 33 tahun, yakni Khusnul Yuli. Sisanya berusia antara 19 hingga 27 tahun.
Dikonfirmasi, Llano mengaku memiliki rencana untuk mendatangkan pemain ini ke Kota Pahlawan. Saat ini kedua belah pihak dikabarkan tengah bernegoisasi. "Insya Allah. Belum 100 persen," tutur Llano. Sebelumnya, Persebaya juga menampung pelatih pecatan Persijap dan kurang berprestasi di Minangkabau FC, Divaldo Alves.
Dalam situs resmi LPI, Llano menyebut, dirinya memiliki obsesi untuk menjadikan Persebaya sebagai tim dengan materi berkualitas. Setelah memastikan akan memperpanjang kontrak Andrew Barisic dan Otavio Dutra, Llano berencana menambah dua pemain asing lagi. Kedua pemain itu adalah Amaral dan Lee Hendrie.
Rencana Llano mendatangkan dua pemain tua ini patut dipertanyakan. Lee Hendrie memang kenyang pengalaman di Liga Inggris. Ia pernah bermain untuk Aston Villa, Stoke City dan beberapa klub Inggris lainnya. Terakhir ia bergabung dengan Bandung FC dengan status marquee player.
Tapi apa yang terjadi, statusnya sebagai pemain bintang tak mampu menolong Bandung. Klub berlogo harimau itu hanya bertengger di posisi 15 klasemen LPI. Di sisi lain, Hendrie dikenal sebagai pemain glamor yang banyak maunya. Tak ayal manajemen Bandung kewalahan menanganinya.
Sedangkan Amaral, eks Timnas Brazil ini meman cukup berprestasi, Ia pernah mempersembahkan medali perunggu untuk Brazil di Olimpiade Altanta 1996 silam. Selain itu, ia pernah membawa Fiorentina juara Coppa Italia musim 2000-2001. Di LPI, Amaral bergabung dengan Manado United dan tak mampu mengangkat timnya dari peringkat 17 klasemen.
Yang paling mencolok, usia kedua pemain ini sudah memasuki masa pensiun. Hendrie saat ini sudah memasuki usia 34. Sementara Amaral lebih tua lagi. Tahun ini ia genap berusia 38 tahun, atau selisih empat tahun dari pelatih Divaldo Alves. Skill-nya memang belum pudar, namun Amaral tidak bisa menampik jika dia mulai lamban.
Masalah lainnya, kehadiran kedua pemain ini tentu mempengaruhi gaya permainan Persebaya yang dikenal cepat dan mengandalkan bola pendek. Amaral dan Hendrie tak akan mampu menandingi kecepatan Rendi Irwan atau Taufiq yang merupakan nyawa lini tengah Persebaya. Bisa-bisa permainan Persebaya menjadi lamban dengan hadirnya dua pemain ini.
Selain itu, hadirnya kedua pemain ini tentu mencoreng nama Persebaya yang komposisi pemainnya rata-rata berusia 25 tahun. Perlu diketahui, saat ini pemain tertua di Persebaya berusia 33 tahun, yakni Khusnul Yuli. Sisanya berusia antara 19 hingga 27 tahun.
Dikonfirmasi, Llano mengaku memiliki rencana untuk mendatangkan pemain ini ke Kota Pahlawan. Saat ini kedua belah pihak dikabarkan tengah bernegoisasi. "Insya Allah. Belum 100 persen," tutur Llano. Sebelumnya, Persebaya juga menampung pelatih pecatan Persijap dan kurang berprestasi di Minangkabau FC, Divaldo Alves.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Post a Comment